“TEKNIK BUDIDAYA LEBAH MADU (Apis indica)”
OLEH
:
RIO
RUSANDI
1106121095
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lebah merupakan insekta penghasil
madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang
lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil
madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia
kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya
manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini
dengan sistem stup.
Lebah madu (Apis indica) sering kita jumpai disekitar tempat tinggal, di rumah
(atap/genteng), di pohon sekitar rumah terutama pada batang pohon yang
berlubang, bahkan kadang dijumpai di tiang listrik dan grong-gorong. Lebah madu
(Apis indica) akan berkembang biak
dan mempunyai koloni yang besar jika kondisi lingkungan tempat tinggal yang
mendukung. Terutama tercukupinya kebutuhan makanan, necter, pollen dan cadangan
makanan lainnya. Tidak kalah penting merupakan factor pendukung bagi habitat
lebah madu adalah ada tidaknya gangguan lingkungan, utamanya hama pengganggu
dan predator.
Budidaya lebah madu akan berhasil
jika lingkungan setempat sangat mendukung yaitu tersedia banyak tanaman berbunga
atau penghasil nectar dan pollen serta cukup cadangan makanan lainnya.
Penanganan yang serius, tekun, sabar menjaga keberhasilan juga merupakan salah
satu factor pendukung keberhasilan upaya tersebut disamping tersedianya bibit
atau lebah madu yang cukup disekitar lingkungan.
Dalam pembudidayaan lebah madu yang
perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan
Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada
seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu
koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh
untuk memimpin koloni. Maka untuk menghindari hal tersebut dibutuhkan penanganan
dan pengelolaan yang baik dan tepat dalam upaya membudidayakan madu lebah ini.
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah tentang Teknik Budidaya Lebah
Madu (Apis indica) adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetahui teknik atau cara budidaya
lebah madu yang baik dan benar sehingga dapat menjadi suatu peluang usaha yang
menjanjikan
2.
Mengetahui ciri dan mamfaat lebah madu (Apis indica) sebagai objek yang akan
dibudidayakan.
3.
Adapun tujuan lainnya yaitu sebagai
tugas kelompok wajib mata kuliah Hasil Hutan Bukan Kayu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Madu
Madu merupakan cairan kental seperti
sirup bewarna cokelat kuning muda sampai cokelat merah yang dikumpulkan dalam
indung madu oleh lebah Apis mellifera.
Konstituen dari madu adalah campuran dekstrosa dan fruktosa dengan jumlah yang
sama dan dikenal sebagai gula invert
50-90% dari gula yang tidak terinversi dan air. Madu biasa dipalsukan dengan
gula invert buatan, sukrosa, dan glukosa cair perdagangan. Madu dapat pula
dipalsukan dengan cara pemberian suatu asupan kepada lebah berupa larutan gula
sukrosa yang bukan berasal dari nektar (Gunawan, 2004).
Madu tersusun atas beberapa molekul
gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti Magnesium,
Kalium, Potasium, Sodium, Klorin, Sulfur, Besi, dan Fosfat. Madu juga
mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3
yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk
sari yang dikonsumsi lebah. Disamping
itu, didalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah
yang kecil, juga beberapa jenis hormon. (Sarwono, 2001).
Madu alami juga banyak mengandung
enzim, yaitu molekul protein yang sangat komplek yang dihasilkan oleh sel hidup dan berfungsi sebagai katalisator, yakni
: zat pengubah kecepatan reaksi dalam proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
setiap makhluk hidup. (Purbajaya, J.R.2007).
Penelitian-penelitian menunjukkan
bahwa lebah memilih bunga penghasil madu, pertama dari warna dan kedua dari bau
bunga. Madu dibuat oleh lebah dari nektar bunga. Lebah mengisapnya dari bunga
dan membawanya ke sarangnya. Setiap lebah pekerja menumpuk nektar yang
dikumpulkannya dalam suatu kantong khusus didalam tubuh yang disebut perut
madu. Setelah lebah mendepositkan nektar dalam sarang, dibiarkan sebagian besar
airnya menguap sehingga cairan semakin
kental (nektar dapat mengandung sekitar 70% air sewaktu dipungut, lebah pekerja
mengipasnya dengan sayap sehingga dapat menurunkan kadar air hingga 17%). (Sihombing, 1997).
2.2. Penggolongan Madu
Madu berdasarkan asal nektarnya dapat
digolongkan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Madu
Flora adalah madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Yang berasal dari satu
jenis bunga disebut madu monoflora, yang berasal dari aneka ragam bunga disebut
madu poliflora. Madu polyfloral dihasilkan dari beberapa jenis tanaman dari
nektar bunga.
2. Madu
Ekstraflora adalah madu yang dihasilkan dari nektar diluar bunga seperti daun,
cabang atau batang tanaman.
3. Madu
Embun adalah madu yang dihasilkan dai cairan hasil suksesi serangga yang
meletakkan gulanya pada tanaman, kemudian dikumpulkan oleh lebah madu dan
disimpan dalam sarang madu.
Sedangkan madu berdasarkan proses pengambilannya
menurut Sarwono (2001) dapat digolongkan
menjadi dua bahagian yaitu :
1. Madu
Ekstraksi (Extracted Honey) : Diperoleh
dari sarang yang tidak rusak dengan cara memusingkan atau memutarnya memakai
alat ekstarktor.
2. Madu
Paksa (Strained Honey) : Diperoleh
dengan merusak sarang lebah lewat
pengepresan, penekanan atau lewat cara lainnya.
2.3.
Kualitas Madu
Kualitas madu ditentukan oleh
beberapa hal diantaranya waktu pemanenan madu, kadar air, warna madu, rasa dan
aroma madu. Waktu pemanenan madu harus dilakukan pada saat yang tepat,
yaitu ketika madu telah matang dan sel-sel
madu mulai ditutup oleh lebah. Selain itu,
kadar air yang terkandung dalam madu juga sangat berpengaruh terhadap
kualitas madu. Madu yang baik adalah
madu yang mengandung kadar air sekitar 17-21 persen (Sihombing, 1997).
Warna merupakan salah satu kriteria
dari mutu madu. Biasanya warna madu cenderung akan mengikuti tanaman penghasil
nektarnya, misalnya madu yang berasal
dari
tanaman lobak akan berwarna putih seperti air, madu yang berasal dari tanaman akasia
dan apel akan berwarna kuning terang, sedangkan
madu yang berasal dari tanaman lime akan berwarna hijau terang. Selain itu, untuk
madu yang telah disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama maka akan
cenderung mengalami perubahan warna menjadi lebih tua (Jarvis,2007).
Untuk cita rasa madu ditentukan oleh zat yang terdapat dalam madu diantaranya
glukosa, alkaloid, gula, asam glukonat dan prolin. Rasa dan aroma madu yang
paling enak adalah ketika madu baru dipanen dari sarangnya. Sesudah itu, senyawa-senyawa
yang terdapat dalam madu sedikit demi sedikit akan menguap. Hal ini disebabkan
senyawa yang terdapat dalam madu bersifat volatil
(mudah menguap). Karena itu, untuk menjaga kualitas madu cara memanen dan
menyimpan madu perlu diperhatikan (Suranto, 2004).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Ciri dan Manfaat Lebah Madu (Apis indica)
Lebah
madu (Apis indica) memiliki ciri-ciri
yaitu, hidup secara berkelompok membentuk suatu koloni dan memiliki susunan
masyarakat lebah, dimana lebah pekerja yang bertugas membuat sarang,
mengumpulkan madu dan mengurus telur dan larva, membersihkan sarang, menyuapi
anakan dan menyuapi ratu, dan umur pekerja hanya berkisar 8 minggu.
Lebah
tentara, bertugas menjaga sarang dari gangguan musuh dan umurnya 8 minggu.
Lebah pejantan, tugasnya membuahi calon ratu, umur pejantan 8 minggu dan Lebah
ratu, menghasilkan telur, memiliki umur yang panjang yaitu 5 tahun, masa
produktif selama 2-4 tahun.
Lebah
madu mempunyai manfaat langsung dan tidak langsung bagi manusia. Manfaat
langsung antara lain : dapat menghasilkan madu, gana, lilin/malam dan royal jelly
serta tepung sari/pollen. Madu bermanfaat bagi manusia untuk daya tahan tubuh
dan untuk obat. Satu liter madu sama dengan 50 butir telur. Gana (telur baru
yang menetas) mengandung protein yang tinggi dan hormone pertumbuhan. Malam
dimanfaatkan orang diolah untuk bahan batik. Tepung sari/pollen dimanfaatkan
untuk daya tahan tubuh. Royal jelly merupakan makanan calon ratu dan dibuat
jika ada calon ratu. Manfaat bagi manusia lainnya adalah sebagai penambah
stamina karena madu memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Lebah
juga memiliki manfaat tidak langsung, yaitu membantu proses penyerbukaan bunga.
Sehingga terjadi fertilisasi, maka akan terbentuk calon individu baru atau biji
pada tanaman.
Untuk
menentukan keberhasilan dalam upaya pembudidayaan lebah madu ini sangat di
tentukan oleh :
1. Tersedianya
sumber makanan (madu/bunga dan pollen) serta adanya tanaman yang berbunga.
2. Bibit
lebah madu yang baik, yaitu memiliki anggota koloni yang banyak, dalam satu
stup/sarang minimal 6 sisiran dan penjantan jumlahnya sedikit (< 100 ekor).
3. Pelaku
budidaya/peternak.
4. Pemberian
tambahan makanan pada saat perubahan cuaca.
3.3. Pembuatan Sarang (Stoep) Lebah Madu
Dalam pembuatan sarang/stup, kayu
yang baik digunakan adalah kayu yang sudah kering dan tidak lagi berbau
menyengat, hal ini menghindari pindahnya koloni lebah karena tidak betah akibat
pengaruh dari kayu tersebut. Intinya dapat menggunakan kayu apa saja yang
terpenting tidak berbau menyengat dan mengganggu koloni lebah.
1.
Konstruksi
Stoep
Gambar
1. Bentuk stoep/kandang lebah madu
Keterangan
:
1. Tinggi
stoep minimal 22-30 cm
2. Panjang
30-40 cm dan lebar menyesuaikan jumlah frame tempat sisiran
Gambar 2. Stoep tampak dari atas
Gambar 3. Bentuk frame/sisiran
3.4. Cara Pemindahan Lebah Madu Kedalam
Stoep
1.
Dari glodok/klutuk (batang kelapa yang dibuat rongga/lubang)
·
Pada umumnya lebah menyenangi tempat di
bagian atas pada sebuah klutuk dan tempat yang gelap.
·
Dalam satu klutuk bisa lebiha dari 1
sarang atau koloni
·
Untuk memindahkannya, ambil klutuk yang
bagian atas (yang ada lebahnya) dengan pelan-pelan dan sebelumnya stoep
disiapkan terlebih dahulu ditempatkan pada suatu tempat (hanya bagian kotak
utamanya dan tutup atas). Untuk frame diambil 2 atau 3 saja.
·
Setelah stoep siap, klutuk yang telah
diambil dibuka dan dibalik pelan-pelan tepat dibawah stoep dan dengan pelan dan
halus klutuk diketuk-ketuk untuk mempercepat pemindahan lebah tersebut kedalam
stoep.
·
Setelah pindah semua sisiran yang
tertinggl diambil beberapa potong dan tali raffia/benang diikat pada 2-3 frame
yang telah diambil selanjutnya masukkan kedalam stoep.
·
Supaya betah diberi makanan tambahan
berupa cairan gula pasir/gula jawa.
2.
Dari alam / koloni alami (pohon,
gua/gorong-gorong, rumah penduduk)
a.
Dalam rongga pohon yang menghadap/berada diatas
·
Dalam hal ini apabila pohon tersebut
bagian atasnya tidak berlubang. Untuk ini dibuat lubang kecil dengan garis
tengah 1 cm yang tepat dibagian bawah sisiran dan perlu diukur terlebih dahulu
berapa kedalamannya dan terdapatnya koloni.
·
Setelah terbuat lubang kecil dengan diameter
1 cm maka kita sediakan besek/pithi dan pada bagian atas diolesi cairan gula
atau madu, kemudian ditutup tepat menutupi lubang keci tersebut.
·
Agar lebah pindah dari sarangnya kita
ganggu sedikit dengan asap obat nyamuk atau asap rokok, maka lebah akan lari
mencari tempat yang gelap dan ke atas karena lubang bagian atas ditutup
besek/pithi kecil yang gelap.
·
Setelah terkumpul didalam besek, dapat
langsung kita pindahkan ke stoep yang tersedia. Caranya hamper sama dengan
pemindahan dari klutuk, hanya berbeda pada waktu membalik. Besek dibalik
langsung dibawah stoep. Ada bagian yang tertindih stoep. Sisiran yang ada dirongka
pohon sebagian diambil dan dikaitkan pada frame yang kosong dari stoep yang
baru.
·
Selanjutnya setelah seluruh lebah
berpindah semuanya dengan hati-hati stoep dipindahkan ketempat yang telah
tersedia.
·
Selama 3 hari diberi makanan tambahan.
b.
Dari gua, gorong-gorong dan rumah penduduk.
Teknik pemindahan ini umumnya sama
prinsipnya dengan pemindahan lebah madu dari rongga pohon serta selama 3 hari
diberi makanan tambahan.
Usahakan pemindahan lebah
dilaksanakan setelah matahari terbenam, sehingga semua koloni lebah sudah
berada dalam sarangnya.
Gambar 4. Teknik pemindahan lebah pada rongga
pohon
Dalam
hal teknik budidaya lebah madu, angka produksi madu setiap tahun dan tingkatkonsumsi
madu, Indonesia sudah tertinggal dua sampai tiga dekade dari negara lain ,
meski perlebahan Indonesia terkategori sebagai salah satu komponen terpenting
dalam pembangunan sektor pertanian dan kehutanan berkelanjutan. Secara ekologis
dan ekonomis, peran lebah madu dalam penyerbukan tanaman cukup menguntungkan
bagi kelestarian flora dan peternak lebah.
Seruan mengembangkan budidaya lebah madu di Indonesia pernah digagas
mantan Presiden Soeharto di tahun 1977.
Saat itu, Presiden Soeharto menganjurkan agar peternakan lebah dilakukan dalam skala besar. Dalam Lokakarya
Nasional Riset dan Teknologi tahun 1978,
anjuran presiden ditampung jadi bagian garis kebijaksanaan kegiatan
riset dan teknologi pada PELITA III yang berkaitan dengan usaha pengadaan
“BUTASARMAN” (Kebutuhan dasar manusia).
Menurut Algamar dkk (1986), Indonesia
bisa menjadi negara industri perlebahan
paling unggul di dunia. Sayangnya, potensi
tersebut belum dimanfaatkan secara baik.
Di sejumlah negara maju, lebah
madu ditempatkan dalam mata rantai paket teknologi modern di bidang
pertanian, minimal untuk sektor hortikultural. Ia dilindungi dari bahaya
kemusnahan oleh obat-obatan anti hama.
Untuk itu dengan mengetahui teknik
budidaya lebah madu yang baik dan tepat maka ini akan menjadi salah satu
langkah perubahan yang bisa dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang
berada disekitar hutan ataupun wilayah yang berpotensi untuk membudidayakan
lebah madu serta masyarakat perlu diberi arahan-arahan yang sifatnya membangun
semangat masyarakat tersebut agar mau mengembangkan dan membudidayakan lebah
madu dan tentunya hal ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada sosialisasi
dari pemerintah daerah yang terkait.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari
penulisan makalah ini maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain
:
1. Lebah
madu jenis (Apis indica) merupakan
spesies lebah lokal yang sangat sering kita temui baik di rongga pohon,
gua/gorong-gorong atau di rumah penduduk ternyata dapat menjadi suatu peluang
bagi masyarakat untuk mengembangkan dan membudidayakan tentunya dengan teknik
yang baik dan tepat sehingga tidak merusak ekosistem lebah madu tersebut
2. Madu
merupakan cairan kental seperti sirup bewarna cokelat kuning muda sampai
cokelat merah yang dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah yang memiliki banyak manfaat bagi manusia
antara lain seperti, gana, lilin/malam
dan royal jelly serta tepung sari/pollen. Madu bermanfaat bagi manusia untuk
daya tahan tubuh dan untuk obat.
3. Madu
tersusun atas molekul gula, mineral dan vitamin yang berguna bagi tubuh antara
lain : Molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti
Magnesium, Kalium, Potasium, Sodium, Klorin, Sulfur, Besi, dan Fosfat. Madu
juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6
dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan
serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Disamping
itu, didalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah
yang kecil, juga beberapa jenis hormon.
4. Dalam
upaya membudidayakan lebah madu tingkat keberhasilan budidaya tersebut sangat
ditentukan oleh : Tersedianya sumber makanan, bibit lebah madu yang baik, pelaku
budidaya/peternak, pemberian tambahan makanan pada saat perubahan cuaca.
4.2. Saran
Dalam mendukung keberhasilan
budidaya lebah madu ini peternak yang menjalankan kegiatan budidaya lebah
tersebut hendaknya memiliki dasar ilmu yang sudah terlath agar dalam
penerapannya tidak salah dantentunya hal ini kembali lagi pada pemerintah yang
sangat dituntut agar dapat mensosialisasikan teknik atau cara budidaya lebah
yang benar sehingga hal ini dapat memberikan dampak positif untuk kesejateraan
masyarakat khususnya peternak lebah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013. Budidaya Ternak Lebah Madu : From : http://desakuhijau.org/budidaya-lebah-madu-bagian-3-4/ (Diakses Tanggal 16-10-2013)
Marhiyanto, B., 1999, Peluang Bisnis
beternak Lebah, Gitamedia Press, Surabaya.
Tim
Dosen. 2011. Tinjauan Pustaka Madu. From : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29867/4/Chapter%20II.pdf
(Diakses Tanggal 16-10-2013)
Tim Pelatihan Budidaya Lebah Madu.
2008. Cara Praktis Budidaya Lebah Madu (Apis Indica). Politeknik Purbaya. Tegal
5 comments:
kalau boleh bertanya apa arti APIS DAN ARTI ANDRENIFORMIS
Terima kasih telah berkunjung. Sepengetahuan saya "Apis" adalah nama dari Genus lebah, baik itu lebah madu, lebah hutan,sedangkan "Andreniformis" adalah salah nama dari Spesies lebah yaitu "Apis andreniformis (Lebah madu kerdil/kecil) banyak lagi jenisnya seperti "Apis dorsata (lebah hutan) dll. Terima kasih.
Ijin untuk tugas
Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.qmario. org
- www.qmario. xyz
Post a Comment